Monday, July 22, 2013

NUZUL AL-QUR’AN

Turunnya Al Qur'an

1.      Menurut pendapat yang kuat,surat atau ayat yang pertama kali turun adalah Al-Alaq ayat 1-5
“”
“Bacalah dengan (menyebut) Nama Tuhanmu yang menciptakan,1) Dia telah menciptakan manusia  dari segumpal darah 2) Bacalah dan Tuhanmulah yang paling pemurah,3) yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam 4) Diamengajarkankepada manusia apa yang tidak diketahui 5)”[1]

2.      Turunnya al-qur’an disebut Lailatul Qadr atau  Q.S. Al-Qadr : 1

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan[2]

Juga disebut lailatul mubarokah  Al-Dukhon  : 3
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya  Kami-lah yang member peringatan”[3]

Pada bulan romadhon
“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Romadhon, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu”[4]

Adapun mengenai tanggalnya di dalam Al-qur’an tidak disebutkan  secara jelas , melainkan dikatakan bahwa Al-qur’anitu diturunkan pada “Yaumul Furqan”yang bertepatan dengan hari “bertemunya dua pasukan “ di medan perang.QS.Al-Anfal :41
“…orang-orang miskin dan ibnu sabiil, Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa , yang kami turunkan kepada hamba kami (Muhammad) di hari furqan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan”[5]

3.      Ayat yang terakhir turun menurut pendapat yang terkuat ialah Q.S Al-Maidah : 3
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepada-mu ni’mat-Ku, dan telah Kuridlai Islam itu jadi agama bagimu[6]

Pendapat lain  Q.S Al-Baqoroh : 278 tentang riba :
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman”.[7]

Ada pula yang berpendapat Q.S Al-Baqoroh  281
“Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada)  hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya”.[8]

Ada juga yang mengatakan Q.S Al-Baqoroh : 282 tentang utang piutang
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya”.[9]

Ada lagi yang berpendapat  Q.S Al-Nisak : 176
“Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah) Katakanlah”Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu); Jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai …”.[10]

4.      Fatratul wahyi (terputusnya wahyu)
Wahyu yang kedua kalinya turun  Q.S Al-Mudatsir  1-7
“Hai orang yang berkemul (berselimut)1) bangunlah,lalu beri peringatan! 2) dan Tuhanmu agungkanlah,3) dan pakaianmu bersihkanlah,4) dan perbuatan dosa tinggalkanlah 5) dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak”[11]

Sehabis itu wahyu terputus ,nabi tidak pernah menerima wahyu beberapa lama :akhirnya turun Q.S Al-Dluha  : 1-11
“Demi waktu matahari sepenggalah naik 1) dan demi malam apabila telah sunyi 2) Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu3) dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan 4) Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu,lalu (hati) kamu menjadi puas 5) Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim,lalu Dia melindungimu, 6) Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung,lalu Dia memberikan petunjuk 7) Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan,lalu Dia memberikan kecukupan 8) Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang 9) Dan terhadap orang yang meminta-minta maka janganlah kamu menghardiknya, 10) dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)11)”.[12]

Ada yang mengatakan yang turun kedua kalinya adalah Q.S Al-Muzammil :
Hai orang yang berselimut (Muhammad),1) bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari,kecuali sedikit (dari padanya),2) (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit 3)”.[13]

5.      Al-Qur’ diturunkan selama 22 tahun 2 bulan 22 hari secara tadrij atau berangsur-angsur.
Hiknah turunnya berangsur-angsur :
a.       Untuk menguatkan dan mengokohkan hati Rasulullah sendiri. Q.S Al-Furqon  32
“Berkatalah orang-orang yang kafir:”Mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan  kepadanya sekali turun saja? Demikianlah supaya Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya”.[14]

b.      Untuk memudahkan bagi kaum muslimin yang pada masa itu umumnya masih buta huruf,untuk mempelajari dan menghafalkan serta menerangkan ayat-ayat Al-Qur’anitu dalam kehidupan mereka sehari-hari Q.S Al-Israk  106
“Dan Al-Qur’an itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian”.[15]

c.       Untuk menyesuaikan dengn kepentingan Rasulullah dan kaum muslimin serta perkembangan-perkembangan yang mereka alami dari masa ke masa.

d.      Hal ini sngat sesuai dengan sunatullah yang berlaku di alamini. Semua dari yang kecil menjadi besar,  dari dari sedikit berangsur-angsur menjadi banyak.


PEMELIHARAAN AL-QURAN DIMASA NABI

1.      Karena nabi seorang yang umi (buta huruf) maka perhatian nabi hanya kepada menhafal dan menghayati,
“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka,yang membacakan ayat-ayat Nya kepada mereka,mensucikan mereka  dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata”.[16]

Namun kemudian menyuruh Kuttab (penulis) untuk menuuliskan ayat-ayat yang baru diterima :Sekretaris nabi yang termashur
a.       Abu Bakar Asd-Sidiq                               j  Muhammad bin Maslamah
b.      Umar bin Khathab                                                k. Abban bin Sa’ad bin Al-As
c.       Usman bin Affan                                      l.  Khlalid bin Sa’id (saudara Abban)
d.      Ali Bin AbiThalib                                     m.Tsabir bin Qais
e.       Ubay bin Ka’ab bin Qays                         n. .Hanzalah bin rabi’
f.       Zayd bin Tsabid                                        o.  Khalid bin Walid
g.      Az-Zubair bin Awwam                             p. .Abdullah bin Al-Arqam
h.      Mu’awiyah bin Abu Sufyan                     q. .Al-A’la bin Utbah
i.        Al-Arqam bin Aslamah                             r. . Syurahbil bin Hasanah

Kecuali banyak sekretaris Nabi, kebiasaan orang Qurais menghafal silsilah membuat mereka mudah menghafal Al-qur’an.Banyak hafidhil quran semprna di kalangan shahabat.

Selain itu para shahabat ada yang terkenal sebagai guru mengajar Al-Qur’an kepada sesamanya dan kepada tabi’an-tabi,in.mereka itu  ialah :
1.      Usman bin Affan                                      5. Ibnu Mas’ud
2.      Ali bin Abi Thalib                                     6. Abu darda’
3.      Ubay bin Ka’ab                                         7. Abu Musa Al-Asy’ary
4.      Zaid bin Tsabit


Mereka menghafal dengan mudah,dasar Al-qur’an itu mudah dihafal. Q.S Al-Qomar   17

“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan  Al-Qur’an untuk pelajaran,maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”[17]

2.      Ada beberapa faktor yang menjamin kemurnian Al-Qur’an pada masa itu. Di antaranya
a.    Hafalan yang sangat kuat dari para shahabat,
b.    Naskah Al-Qur’an yang ditulis untuk Nabi,
c.    Naskah yang ditulis oleh oleh penulis wahyu untuk dirinya sendiri,
d.   Tadarus Al-Qur’an yang dilakukan oleh malaikat Jibril dan Nabi setahun sekali. H.R Bukhari
e.    Chekking nabi terhadap hafalan para sahabat setiap saat. Dan rupa-rupanya demikian Allah menjaga kemurnian Al-Qur’an. Sebagaimana Q.S. Al-Hijr  9
“Sesunguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya[18]


PEMELIHARAAN AL-QUR’AN PADA MASA SAHABAT

1.      Pada masa Abu bakar.
Pada masa Abu bakar al-quran Al-qur’an dikumpulkan menjadi mushaf.atas ushul Umar bin Khathab dengan alasan banyak hafidhil qur’an yang gugur sahid pada saat perang Yamamah yaitu perang membrantas nabi palsu “Musailamah Al-Kazaab”. Adapun jumlah hafidhil qur’an yang gugur sebanyak  70 orang.
Dalam menyalin kembali Al-Qur’an, Abu Bakar menetapkan pedoman sebagai berikut :
a.       Penulis berdasarkankepada sumber tulisan Al-Qur’an yang pernah ditulis pada masa Rasul, yang tersimpan di kediaman Rasul s.a.w.
b.      Penulisan berdasarkan kepada sumber hafalan para sahabat yang hafal Al-quran.
Setelah Abu Bakar meninggal mushaf disimpan di rumah Hafshah tidak di rumah Umar dengan alasan :
a.       Hafsah adalah isteri rasuldan anak Khalifah
b.      Hafsah itu pandai menulis dan membaca

2.      Pada masa Usman terjadi perselisihan yang hebat di antara penduduk dalam soal bacaan al-Qur’an Khuzifah  minta kepada khalifah supaya secepatnya memperbaiki keadaan tersebut  dan segera mengatasi perselisihan bacaan Al-Qur’an agar umat Islam tidak berselisih tentang kitab seperti umat Yahudi dan Nasrani.  Al-Qur’an ditulis oleh Zaid karena yang terbaik tulisannya dan didektekan oleh Sa’id yang paling menguasai bahasa Arab.

Dengan demikian khalifah Usman dapat mengatasi benih-benih perpecahan dikalangan umat dalam masalah bacaan Al-Qur’an.

Ada beberapa keistimewaan Mushaf Usmani ini, di antaranya :
a.       Mushaf ini ditulis berdasarkan kepada riwayat yang mutawatir
b.      Mushaf meninggalkan ayat yang dinasah bacaannya,
c.       Tertib susunan ayat dan surat  sesuai dengan tertib ayat dan surat yang dikenal sekarang ini
d.      Penulisan berdasarkan cara yang dapat menghimpun segi bacaan yang berbeda-beda dan huruf-hurufnya sesuai dengan  diturunkannya Al-Qur’an tujuh huruf.
e.       Menjauhkan sesuatu yang bukan bukan Al-Qur’an.





[1] Al-‘Alaq  1-5
[2] Al-Qadr  1
[3] Al-Dukon  3
[4] Al-Baqarah  185
[5] Al-Anfal  41
[6] Al-Maidah 3
[7] Al-Baqarah  278
[8] Al-Baqarah 281
[9] Al-Baqarah  182
[10] Al-Nisak  176
[11] Al-Mudatsir 1-7
[12] Al-Dhuha  1-11
[13] Al-Muzamil 1-3
[14] Al-Furqan  32
[15] Al-Israk  106
[16] Al-Jum’ah  2
[17] Al-Qamar   17
[18] Al-Hijr   9

No comments:

Post a Comment